Tuesday, August 14, 2018

Sosial Media, Baik atau Buruk?

Hari ini aku menulis lagi, sedang sering-seringnya. mungkin karena kerjaan aku terpaut santai beberapa hari ini. tapi sejujurnya aku produktif tanpa tiada yang mengetahui. Oke, aku hanya membela diri.




Selalu ingat ya, kerja keras dan cerdas. jangan hanya cerdas saja, tapi tidak keras. nanti tidak jadi sesuatu. Tetapi itu tergantung. Tergantung tujuanmu, maksudmu, dan apa yang kamu kejar.

Komplek A*******s di daerah Cibinong, dekat Pakansari Kabupaten Bogor. Pukul 20.52 tulisan ini ditulis dan sambil mendengarkan band-band yang sudah memutuskan berpisah di saat jaya-jayanya. Banda Neira dan Payung Teduh. Tetapi tetap Bapak Modjo, Bapak Chandra, Bapak Barkah dan Bapak Kresno yang selalu dihati. Saat ini sedang mendengarkan "Sekali Lagi" dari album yang agak sudah lama nampaknya.

Kembali ke topik utama sampai aku mau menulis hari ini.

Sosial Media. . .



Aku mempunyai pandangan. Mengenai dia. Yang membajak semua masa kanak-kanak anak jaman sekarang. Yang membuat semua orang tidak melihat sekelilingnya. Yang membuat waktu berbincang menjadi nomor dua. Yang membuat tawa dan canda bukan lagi prioritas utama. Yang membuat eksistensi diatas segala-galanya. Iya, aku juga ingin eksis. tetapi lewat karya. Bukan sandiwara ataupun unjuk gigi dengan yang sedang hangat-hangatnya.

Sebanyak 130 juta orang Indonesia terhubung ke berbagai aplikasi media sosial, dari informasi salah satu portal berita. Sebut saja O*ezo*ne. dan penetrasinya akan terus berkembang apabila lihat gaya anak jaman sekarang, eh maksudnya trend perkembangannya.

Aku kagum dengan perkembangannya. Pesat seperti pembangunan LRT, tetapi tiba-tiba mogok. Ya mogok karena disalahgunakan seperti kejahatan, menggunakan berlebihan dan tidak bermanfaat. Sayang sekali ya.

Tetapi sebenarnya bukan seutuhnya kesalahan ada di pengembang, tetapi ini sebenarnya masalah pribadi masing-masing. kepada penggunaannya.

Aku sebenarnya tidak peduli. mungkin apatis soal pengaruhnya karena mungkin itu tergantung pribadinya. Ada yang mengejar eksistensi dan sebagainya. Berbahagialah kalian yang dapat memanfaatkan sosial media sebaik mungkin.

Namun diluar semua itu, apresiasi luar biasa ku berikan kepada pengembang. Pengembang apapun itu. Mungkin ditulisan ini konteksnya media sosial, tetapi sebenarnya kita semua sudah masuk ke jebakan kancil. Kalian bangga dengan semua postingan kalian, kalian sudah masuk kedalam sistem mereka. Kalau aku sih inginnya jadi pembuat sistem. Pembuat sistem yang bisa melihat kalian saling membanggakan dirinya satu sama lain didalam sistem yang ku buat. Aku mungkin akan tersenyum saja melihat kalian dari atas. Saling beradu argumen, eksistensi. Lain halnya dengan karya dan kegiatan positif yang ada didalamnya.

Akhir ceritaku, mungkin ada baiknya kita saling introspeksi diri. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, kecuali yang sudah benar-benar salah. Dengar. Aku hanya ingin menyampaikan pandanganku. Bagaimana tanggapannya, terserah. Semoga semakin merasa, semakin terbuka.

Design by JulyandMay Studio

Semoga tulisanku kali ini bisa membuka mata kita semua. Jangan jadikan diri kita pemain didalam sistem yang mereka buat. Ingat, kerja keras dan pintar. Agar kita tidak selamanya terbuai didalam sistem yang mereka buat.

Sekali lagi, terima kasih untuk pembaca setia saya, yang baru baca, yang baru ingin baca dan belum baca.

Semua selalu terekam dalam ingatan, baik kesan kalian untuk saya dan semoga kesan saya untuk kalian.


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Categories

Followers

Blogger news